Dapat dipastikan bahwa semua manusia menginginkan kebahagiaan, keberhasilan dan keberuntungan dalam kehidupannya, kecuali tentunya orang-orang yang putus asa dan menginginkan kematian dengan cara bunuh diri.
Tetapi sebaliknya, Allah swt malah telah mempastikan, bahwa semua manusia selamanya, sepanjang waktunya itu berada dalam kerugian, sebagaimana firman-Nya:
"Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menta'ati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran".
(QS.Al-Ashr: 1-3).
Dari firman Allah tersebut dapat diambil suatu pelajaran, bahwa untuk mendapatkan suatu keberuntungan dalam tiap waktu yang dilalui, maka diperlukan 4 pokok untuk dilaksanakan, yaitu:
1. Keimanan.
2. Amal sholeh.
3. Ketakwaan.
4. Kesabaran.
Pengertian Iman
Menurut Imam Abdurrahman bin
Nashir as-Sa’di dalam kitab Taudhiih wal Bayaan
li Syaratil Iimaan, iman adalah:
ﺑﺎﻟﻘﻠﺐ ﺗﺼﺪﻳﻖ,
ﻭﺇﻗﺮﺍﺭﺑﺎﻟﻠﺴﺎﻥ,ﻭﻋﻤﻞ
ﺑﺎﻷﺭﻛﺎﻥ
“Membenarkan
dengan hati,
mengikrarkan dengan
lisan dan
mengamalkan
dengan anggota
badan”.
Tidak akan ada pembenaran dalam hati apabila tidak ada keyakinan akan sesuatu yang diyakininya, dan atas dasar keyakinan itulah akhirnya lidah bicara tentang apa yang diyakininya dan anggota badannya yang lainpun mengerjakan apa-apa atas dasar keyakinannya itu.
Akhirnya dapatlah disimpulkan bahwa hati (qolbi) adalah tempat keyakinan akan sesuatu yang diyakini, sehingga akan terasa dan dapat dirasakan oleh seluruh tubuhnya (arkan dan lisannya).
Oleh karena itu, untuk meraih suatu keberuntungan, maka diperlukan suatu keyakinan tentang keberuntungan apa yang ingin diraihnya sehingga suatu kemungkinan dan kesempatan atau peluang untuk mencapainya akan semakin besar.
Pengertian Amal Saleh
Sudah menjadi kelaziman bahwa amal saleh adalah mengerjakan suatu kebajikan atau kebaikan yang manfa'atnya dapat dirasakan oleh diri sendiri dan orang lain.
Pengertian dan wujud dari amal saleh telah diperjelas oleh Allah swt dalam al-quran:
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa".
(QS.Al-Baqoroh: 177).