PENANGGALAN TAHUN Penanggalan Tahun dikenal dua perhitungan, yaitu: 1. Tahun penanggalan dari orbit bulan mengelilingi bumi dan orbit bumi mengelilingi matahari disebut SANAH atau TAHUN QOMARIYAH (Lunar Year). 2. Penanggalan berdasarkan musim dinamakan 'AAM atau TAHUN SYAMSIYAH (Solar Year), di mana penanggalan dimulai dari Hari Gerhana Matahari penuh dengan pengetahuan bahwa sorenya pasti ada hilal bulan di ufuk barat, dan ini dibuktikan tidak selalu terjadi. Tahun Qomariyah (Lunar Year) adalah menjadi dasar penanggalan Islam, yang disebut PENANGGALAN HIJRIYAH, yaitu bilangan tahun yang waktunya tidak pernah berubah dan berkurang (konstan), berbeda dengan penanggalan menurut musim (tahun syamsiyah/lunar year) yang pada saat periode tertentu akan berubah dan berkurang, karena jarak bumi dengan matahari menurut sistem PARALAX menyatakan ada kalanya jarak bumi ke matahari 90 juta mil, dan adakalanya 94 juta mil, sehingga diketahui bahwa orbit bumi mengelilingi matahari tidak berbentuk lingkaran bundar, dan juga tidak berbentuk lingkaran lonjong (elips), karena sistem orbit seperti ini akan mengacaukan tata surya, sebagaimana telah digambarkan oleh Allah swt: "Sungguh, Allah menahan planet-planet dan bumi agar tidak luput (dari garis orbitnya), jika semua itu sampai luput, adakah yang dapat menahannya selain Dia? Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun". (QS. Fathir 35:41). Jadi jelaslah sudah, bahwa sistem penanggalan atas dasar Musim (tahun syamsiyah/solar year) tidak bersifat konstan, artinya pada saat tertentu akan berubah dan seharusnya tidak dijadikan dasar dari suatu sistem penanggalan. Sistem penanggalan yang konstan dan tidak berubah adalah sistem penanggalan Qomariyah (lunar year), karena sesungguhnya lingkaran orbit bumi adalah berbentuk oval, di mana bumi kadang ada di titik terjauh (perihelion) sambil melayang melingkar mendekiti titik terdekat dari matahari (aphelion). ***