Buang Hajat

Berkaitan dengan masalah buang air kecil dan besar, maka Nabi Muhammad saw bersabda: "Sesungguhnya kebun ini sangat lebat, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan, dan hendaklah salah seorang dari kalian berdo'a: Aku berlindung kepada Allah dari kekejian dan najis kotor setan yang terkutuk".

Oleh karena itu maka sangat penting bagi seseorang mengetahui etika-etikanya ketika akan buang hajat, agar terhindar dari gangguan setan, sehingga selamatlah dia dari kekejian dan penyakit yang mendatanginya.

Tulisan ini terambil dari kajian Kitab Al-Ghoniyatul Lith-Tholibith Thoriqil Haq dan Kitab Sirrul Asror karya Syekh Abdul Qodir Al-Jailani
***

Adapun etika buang air besar dan kecil adalah:

● Lepaskanlah segala sesuatu yang ada tulisan (lafazh) Allah, misalnya cincin dan lain-lain.

● Ketika masuk jamban, hendaknya mendahulukan kaki kiri seraya berucap:

بسم الله أعوذ با لله من الخبث والخباﺀث و من الرجس النجس الشيطان الرجيم

bismillaahhi a'uudzu billaahhi minal khubutsi wal khobaa-itsi wa minar rijsinnajsisy syaithoonir rojiimi.

Artinya:
"Dengan nama Allah, aku berlindung kepada Allah dari kotoran dan segala yang kotor, serta dari kotoran dan najis setan yang terkutuk".

● Menutup kepala dan badannya.

● Tidak mengangkat bajunya terlalu tinggi.

● Hendaklah bersandar pada kaki kirinya, karena hal itu dapat mempermudah keluarnya kotoran.

● Tidak berbicara, dan tidak menjawab orang yang berbicara.

● Tidak boleh mengucapkan hamdalah walaupun di dalam hati ketika bersin.

● Tidak menghadapkan wajah ke langit.

● Tidak tertawa dan menertawakan.

● Hendaknya membuat tempat khusus agar air yang disiramkan tidak mengenai dirinya dan agar tidak terlihat oleh orang lain.

● Jika di tanah yang padat atau yang banyak angin, hendaklah melekatkan kepala kemaluan ke tanah, dan jika di pasir janganlah menghadap atau membelakangi kiblat, tidak pula menghadap matahari atau bulan.

● Jangan buang air kecil di atas batu atau di bawah pohon, karena dikhawatirkan dijadikan tempat berteduh.

● Tidak boleh buang air kecil di tengah jalan, sungai, halaman atau dinding, karena akan dilaknat orang lain.

● Jangan membaca Al-Quran atau dzikir.

***

Adapun etika setelah selesai buang hajat adalah:

● Setelah selesai buang hajat, hendaklah membaca do'a sebagai berikut:

الحمد لله الذي أذهب عنى الأذى وعافانى غفرانك

alhamdu lillaahil ladzii adzhhaba 'anniil adzaa wa 'aafaanii ghufroonaka.

Artinya:
"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dariku dan menyehatkanku. Aku mohon perlindungan-Mu".

● Kemudian berdiri dan pindah ke tempat lain untuk ber-istinja (bersuci) agar tidak terkena najis dari kotorannya.

● Jika kotorannya tidak berserakan, tetapi padat, maka boloh ber-istinja dengan benda padat atau dengan air.

● Diutamakan dalam ber-istinja dengan benda padat adalah menggunakan batu sebanyak 3 buah, dengan syarat batu tersebut belum digunakan orang lain untuk ber-istinja.

***

Adapun cara ber-istinja dari buang air kecil adalah sebagaiberikut:

● Ambillah 1 batu dengan tangan kanan.

● Pegang kemaluan dengan kiri.

● Usapkan kemaluan dengan tangan kiri ke batu yang ada pada tangan kanan, sehingga bagian yang diusap terlihat kering.

● Lakukan 3x dengan 3 batu.

● Jika tidak mendapatkan batu, boleh menggunakan 3 carik kain atau 3 buah tembikar atau 3 buah bongkahan tanah, atau dapat mengusapkannya ke tanah atau ke dinding.

● Jika semua hal di atas tidak ada, carilah sesuatu yang benar-benar kering.

● Perhatikanlah ujung kemaluan ketika menarik dan mengusapkannya, karena tidak jarang air seni masih tersisa di saluran air seni, oleh karena itu dianjurkan agar melangkah beberapa langkah untuk meyakinkan bahwa air seni telah keluar semua.

***

Adapun cara ber-istinja pada buang air besar adalah sebagai berikut:

● Ambillah batu dengan tangan kiri, kemudian gosokkan batu tersebut dari mulai bagian depan sampai ke belakang dubur, lalu buang.

● Kemudian ambil lagi batu kedua dengan tangan kiri, kemudian gosokkan dari bagian belakang sampai ke bagian depan dubur, lalu buang.

● Selanjutnya ambil lagi batu ketiga dengan tangan kiri dan gosokkan berputar di sekitar lubang dubur, lalu lihat dulu batu ketiga tersebut untuk memastikan apakah masih terlihat ada kotoran atau tidak. Apabila terlihat pada batu ketiga tersebut tidak ada kotoran, maka boleh dibuang.

● Apabila masih terlihat ada kotoran pada batu ketiga, tambah 2 batu lagi sehingga menjadi 5 batu. Dan apabila masih terlihat kotoran pada batu-batu tersebut, maka tambah lagi menjadi 7 batu atau 9 batu. Intinya jumlah batu harus ganjil. Apabila hanya dengan 1 batu terlihat sudah bersih, syari'atnya tetap harus berjumlah 3 batu.

***

Adapun cara ber-Istinja dengan air adalah sebagai berikut:

● Pada Buang Air Kecil adalah:
Pegang kemaluan dengan tangan kiri dan siram dengan air menggunakan tangan kanan sebanyak 7x.

● Pada Buang Air Besar adalah:
Usaplah dubur dengan tangan kiri dan siramkan air dengan tangan kanan beberapa kali sampai yakin benar-benar bersih.

***

Syarat Ber-Istinja adalah sebagai berikut:

● Jika air seni terpercik di sekeliling kemaluan atau kotoran mengenai bagian sekitar dubur, tidak boleh ber-istinja menggunakan batu, tetapi harus dengan air.

● Jika ber-istinja tidak menggunakan air, tetapi dengan benda padat, maka benda tersebut harus bersih, jangan menggunakan makanan atau kotoran binatang dan potongan tulang.

● Wajib istinja apabila dari kemaluan atau dubur keluar kotoran, cacing, darah, madzi (yaitu cairan putih tidak kental yang keluar karena bercumbu atau berkhayal), dan wadi (yaitu cairan putih yang keluar bersamaan dengan sisa air seni).

***



***

Teya Salat