Teya Salat
CERITAKAN KEBAIKAN DAN SEMBUNYIKAN KEBURUKAN

Ada suatu hadits yang sangat berkesan di dalam hatiku, bahwa kata Nabi saw:
"Jika seorang di antaramu bermimpi yang baik, maka sesungguhnya hal itu dari Allah, lalu bacalah:
"alhamdulillah" dalam hal itu, dan boleh diceritakan mimpi tersebut pada orang lain. Tetapi jika bermimpi sebaliknya, yaitu mimpi jelek, maka sesungguhnya hal itu dari syetan, lalu bacalah ta'awwudz kepada Allah, dan janganlah diceritakan kepada seseorang. Maka sesungguhnya yang demikian tidak akan memberikan bahaya padanya".
(HR.Bukhori)


Mimpi yang baik itu dari Allah, sedangkan mimpi yang buruk itu dari syetan.

Mimpi yang baik (atau apapun ketika engkau mendapatkan sesuatu yang baik) boleh diceritakan kepada orang lain, karena hal itu merupakan salah satu bentuk dari wujud rasa syukur kepada Allah, dan ketika engkau ingat akan sesuatu kebaikan yang telah engkau dapatkan, maka ucapkanlah hamdalah dengan ucapan:
"alhamdulillaahhi robbil 'aalamiin",
karena sesuatu kebaikan yang engkau syukuri akan bertahan lama engkau miliki dan akan segera datang kepadamu apabila belum engkau genggam dalam kepalanmu.

Sebaliknya mimpi yang buruk (atau apapun ketika engkau mendapatkan sesuatu yang buruk) tidak boleh diceritakan kepada orang lain, karena itu adalah salah satu bentuk dari wujud rasa kufur kepada Allah, maka ketika engkau ingat kepada sesuatu keburukan yang telah engkau dapatkan, segeralah engkau mengucapkan ta'awwudz (memohon perlindungan kepada Allah) dengan mengucapkan:
"a'uudzu billaahhi minasy syaithoonir rojiim"
dan meludahlah kesisi kirimu 3x dengan memakai isyarat, karena syetan ketika itu sedang memperhatikan kamu dari sisi pundakmu yang kiri, dan ketika itu terbebaslah engkau dari keburukannya.

Oleh karena itu haruslah engkau ingat, ketika engkau mendapatkan suatu kebaikan dari Allah, bahwa:

1. Biasakanlah menceritakan kebaikan tersebut kepada orang lain.
2. Ucapkanlah hamdalah.
3. Ingatlah bahwa ketika setiap engkau menceritakan kebaikan, pada saat itu engkau sedang bersyukur kepada Allah.
4. Yakinilah, bahwa ketika engkeu sedang menceritakan tentang sesuatu kebaikan yang telah engkau terima, maka itu akan memperpanjang kebaikan tersebut dan mendatangkan kebaikan-kebaikan yang lain.


Dan harus pula engkau ingat, ketika engkau mendapatkan sesuatu keburukan, maka:

1. Janganlah engkau ceritakan keburukan tersebut kepada orang lain walaupun hanya sedikit.
2. Ucapkanlah ta'awwudz ketika engkau ingat akan sesuatu keburukan yang telah engkau dapatkan.
3. Meludahlah ke sisi kirimu 3x.
4. Yakinilah, bahwa engkau telah meludahi syetan yang selalu memberikan keburukan kepadamu.
5. Ingatlah engkau, bahwa ketika engkau menceritakan suatu keburukan, maka keburukan itu akan semakin mencengkram dirimu, dan engkau akan sulit melepaskan diri darinya, dan keburukan-keburukan yang lain akan segera datang menemuimu, memukul engkau sampai engkau melupakan Tuhan-mu yang selalu mengasihimu.
6. Harus pula engkau ingat, ketika engkau menceritakan suatu keburukan, maka engkau telah kufur kepada Allah, sebagaimana Allah telah berfirman dalam suatu Hadits Qudsi:
"Apabila kamu ingat kepada-Ku, maka kamu telah bersyukur kepada-Ku. Sebaliknya, apabila kamu lupa kepada-Ku, maka kamu telah kufur kepada-Ku".

Ada suatu kata bijak: "Berhati-hatilah jangan sampai tertipu daya oleh syetan yang senantiasa menyelinap dalam hati kita masing-masing".
(Tanbih Syekh Abdullah Mubarok Bin Nur Muhammad Suryalaya)
***

Ter-ilhami ketika aku mendapatkan suatu kemalangan, dan kemalangan tersebut selalu aku ceritakan kepada orang-orang yang aku kenal dengan maksud agar mereka ikut membenci terhadap orang yang menjadi penyebab aku tertimpa kemalangan.

Dan untuk anda para pembaca, semoga anda tidak termasuk orang-orang yang selalu gatal menceritakan suatu kemalangan kepada orang lain. Semoga.....