Sholat Lidaf'il Bala sebenarnya boleh dilakukan kapan saja dan di mana saja, asalkan tidak pada waktu Karohah, terutama bisa dilakukan pada saat hati merasa takut akan sesuatu yang menimpa diri kita, akan tetapi dalam pelaksanaanya, walau sebenarnya tidak bertentangan dengan prinsip dasarnya, setiap kelompok muslim tidak selalu sama dalam tata caranya, begitu pula tata cara Shalat Lidaf'il Bala yang dilakukan oleh para pengamal Tarekat Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya.
Di dalam pengamalannya, pengamal Tarekat Qodiriyyah Naqsyabandiyyah melaksanakan Shalat Lidaf'il Bala pada 3 kategori, yaitu:
1. Pada waktu setelah/ba'da sholat sunnat shubuh (sholat sunnat fajar) dengan dilaksanakan sambil duduk (walaupun tidak ada uzur), dengan bacaan ba'da fatihah boleh membaca surat apa saja, dan selanjutnya melaksanakan shalat fardhu shubuh.
2) Pada waktu setelah dzikir sholat fardhu isya, dengan tata caranya adalah sebagai berikut:
SHOLAT LIDAF'IL BALA (TOLAK BALA) BA'DA ISYA
Sholat Lidaf'il Bala ba'da isya dilakukan sebanyak 2 roka'at, dengan niat:
"Segala puji itu bagi Allah yang menyelamatkan aku dari yang diberikan-Nya dengan sesuatu, dan ia mengutamakan aku dari sekian banyak makhluk. Ya Allah, selamatkanlah aku dari orang-orang yang aniaya".
***
Keterangan:
Dasar pelaksanaan shalat lidaf'il bala ba'da isya adalah maklumat dari Syekh Mursyid Tarekat Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya, yang secara lengkapnya dapat dibaca sebagai berikut:
Maklumat Tentang Perintah Melaksanakan Shalat Sunnat Lidaf'il Bala Dan Khotaman:
MAKLUMAT
Nomor : 01.PPS.III.2003
Tentang Musibah di Irak
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dengan terjadinya musibah pengeboman terhadap Negara Irak yang beribukotanya di Baghdad, kita maklumi bersama bahwa kota Baghdad terdapat Makam Sulthan Al-Auliya Syekh Muhyidin Syekh Abdul Qodir Al Jaelani qaddasa Allahu 'anhu. Abah menghimbau dengan segala kerendahan hati kepada seluruh para Wakil Talqin, Kiyai, Ustadz, Mubaligh, Pengurus Organisasi di lingkungan Pondok Pesantren Suryalaya dan segenap Ikhwan/Akhwat TQN Pondok Pesantren Suryalaya dimana saja berada, ba'da sembahyang fardhu Isya, sunat ba'da Isya, berdzikir. Agar setiap malam melaksanakan sembahyang Sunat Lidaf'il Balaai 2 raka'at. Adapun setiap raka'at ba'da Fatihah membaca : Ayat Kursi 1 kali, Al-Ikhlas 1 kali, Al-Falaq 1 kali, An-Nas 1 kali selanjutnya melaksanakan khotaman.
Demikian agar segenap para Ikhwan/Akhwat TQN Pondok Pesantren Suryalaya mengetahui dan melaksanakan Maklumat ini dengan penuh kesadaran dan rasa tulus ikhlas. Semoga Allah Swt memberikan perlindungan dan terciptanya kedamaian dunia. Amin Ya Robbal'alamin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
2003-03-20
00:00:00, Suryalaya
Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya
KH. A. SHOHIBULWAFA TAJUL ARIFIN
3. Pada waktu hari rabu terakhir di bulan shafar, dengan pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
SHOLAT LIDAF'IL BALA RABU TERAKHIR BULAN SHOFAR
Sholat Sunat Lidaf'il Bala Rabu Terakhir bulan Shofar dilaksanakan pada pagi hari setelah sholat Isyraq, Isti'adzah dan Istikharah.
Pelaksanaan sholat sunat Lidaf'il Bala diambil dari keterangan yang tercantum dalam kitab al-Jawahir al-Khomsi halaman 51-52. dilaksanakan pada pagi hari Rabu terakhir bulan Shofar, sebanyak 4 rakaat 2 kali salam.
"Aku niat sholat lidaf'il bala-i dua roka'at karena Allah Ta'ala".
Setiap rakaat ba'da fatihah membaca :
- Surat al-Kaustar 17 kali,
- Surat al-Ikhlash 5 kali,
- Surat al-Falaq dan an- Nas masing-masing 1 kali.
Sebelum melaksanakan sholat membaca istighfar :
astaghfirulloohal 'azhiim, alladzii laa ilaahha illa hhuwal hayyul qoyyuum, wa atuubu ilaihhi taubatan 'abdin zhoolimin, laa yamliku linafsihhii, dlorrow wa laa naf'a, wa laa mautaw wa laa hayaataw wa laa nusyuuro.
"Abdi neda panghampura. Ka Gusti Allah nu Agung, Ka Gusti Allah nu Agung. Teu aya deui Pangeran. Anging Allah, Anging Allah, anu hurip anu jumeneng ku Anjeun. Abdi tobat ka Pangeran, Abdi tobat ka Pangeran, saperti abdi nganiaya. Teu ngamilik diri abdina pribadi. Teu ngamilik madhorotna. Teu ngamilik manfaatna. Teu ngamilik kana maotna. Teu ngamilik kana hirupna. Teu ngamilik pigelarna. (Saya memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Saya mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tuhan yang hidup terus dan berdiri dengan sendiri-Nya. Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya apa-apa untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti".
Artinya : "Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang dan urat. Maha Suci Engkau apabila memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah" maka "jadilah ia".