BERSEDEKAH DI BULAN RAMADAN

Oleh: Abdul Ghoets

Di bulan ramadan segala amal shaleh ditingkatkan, termasuk pula bersedekah, karena menurut Ibnu Abbas, Rosul saw pun pada bulan ramadan lebih dermawan.

Dan menurut imam Ahmad, Rasul saw tidak pernah dimintai sesuatu kecuali memberikannya.

Sifat kedermawanan ini sangat patut dilakukan bagi orang yang mengharapkan selalu akan rahmat Allah, karena menurut Sa'ad bin Abi Waqqash bahwa Nabi saw pernah bersabda, "Sesungguhnya Allah itu Maha Dermawan, cinta kepada kedermawanan, dan Maha Pemurah, cinta kepada kemurahan hati".

Terutama pada bulan ramadan tentunya Allah swt melipat gandakan Kedermawanan-Nya dan Kemurahan-Nya bagi orang yang mau mengikuti kedermawanan Nabi saw di bulan ramadan dengan memberi makan kepada orang yang berpuasa, sebagaimana telah diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid bahwa Nabi saw bersabda, "Barangsiapa memberi makan pada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun dari pahalanya".
(HR.Ahmad dan Tirmidzi).

Pada bulan ramadan ini pula sangat perlu menambah pemberian, perhatian dan kasih sayang kepada orang tua, keluarga dan kerabat melebihi bulan-bulan lainnya.

Diriwayatkan Seorang wanita datang pada Rasul saw dan bertanya, "Wahai Rosululloh, aku bersedekah dengan membebaskan budak dan pahalanya kukirimkan untuk ibuku yang telah wafat, bolehkah?", Rosul saw memperbolehkannya. Lalu wanita itu berkata lagi, "Ibuku sudah wafat dan belum haji, bolehkah aku haji untuknya?", Rasul saw memperbolehkannya. Lalu wanita itu berkata lagi, "Wahai Rosululloh, ibuku wafat masih mempunyai hutang puasa ramadan sebulan penuh, maka bolehkah aku berpuasa untuknya?", maka Rasul saw menjawab, "Boleh!".
(HR.Muslim).

Nabi saw bersabda, "Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa orang yang mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan mengasihi keyatiman serta kelemahannya, dan tidak bersikap angkuh dengan apa yang Allah anugerahkan kepadanya terhadap tetangganya. Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menerima sedekah seseorang yang mempunya kerabat keluarga yang membutuhkan santunannya sedang sedekah itu diberikan kepada orang lain. Demi yang jiwaku dalam genggaman-Nya, ketahuilah, Allah tidak akan memandangnya (memperhatikannya) kelak pada hari kiamat".
(HR.Ath-Thabrani).

Dari Abu Said Al-Khudry r.a, bahwa Zainab, istri Abu Mas'ud bertanya, "wahai Rosululloh, baginda telah memerintahkan untuk bersedekah hari ini, dan aku mempunyai perhiasan padaku yang hendak saya sedekahkan, namun Ibnu Mas'ud (suaminya) menganggap bahwa dirinya dan anaknya lebih berhak untuk aku beri sedekah. Lalu Nabi saw bersabda, "Ibnu Mas'ud memang benar, suamimu dan anakmu adalah orang yang lebih berhak untuk engkau beri sedekah".
(HR.Bukhari).

Juga terhadap keluarga yang telah wafat sangat baik menambah sedekah untuk mereka di bulan ramadan yang penuh dengan maghfiroh (ampunan Allah) dengan memohon ampunan dan bersedekah atas nama mereka.

Nabi saw bersabda, "Seorang mayit dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang minta pertolongan. Dia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya, baginya lebih disukai dari dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah 'azza wajalla menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung-gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah mohon istighfar kepada Allah untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka".
(HR.Ad-Dailami).

Syekh Abdul Qodir berkata:
"Bersedekahlah di kala pagi. Berdoalah di malam hari bagi muslim yang meninggal.
(Futuhul Ghaib).

Dan ketika tiba hari jum'at di bulan ramadan, segeralah berlomba meraih kebaikan dan lebih memperbanyak sedekah.

Nabi saw bersabda, "Barangsiapa yang pada hari jumat mandi seperti mandi jinabat, kemudian berangkat awal (ke masjid), maka seakan-akan ia bersedekah seekor unta gemuk. Barangsiapa berangkat pada waktu kedua, maka ia seakan-akan bersedekah seekor sapi. Barangsiapa berangkat pada waktu ketiga, maka seakan-akan ia bersedekah seekor kambing bertanduk. Barangsiapa yang berangkat pada waktu keempat, maka seakan-akan ia bersedekah seekor ayam. Dan barangsiapa berangkat pada waktu kelima, maka seakan-akan ia bersedekah sebutir telur. Dan bila imam telah naik mimbar (untuk berkhutbah), maka para malaikat hadir untuk mendengarkan dzikir (maksudnya mereka tidak lagi mencatat orang yang datang ke mesjid setelah khutbah dimulai)".
(HR.Muslim).

Syekh Abdul Qodir Al-Jailani q.s. berkata: "Barangsiapa yang bersedekah makanan yang manis-manis pada malam jum'at lalu dibagikan pada fakir miskin dan sebelumnya membaca hadiah bertawasul dengan membaca fatihah kepada Syekh Abdul Qodir lalu dimohonkan karomah dan syafa'atnya, Insya Allah akan dihasilkan segala maksudnya dan akan mendapat pertolongan dari Allah.
(Tafrikhul Khotir, manqobah ke 14).

Ibnul Qoyyim berkata:
"Bersedekah pada hari jum'at dibandingkan hari-hari lainnya dalam sepekan, adalah seperti bersedekah pada bulan ramadan dibandingkan bulan-bulan lainnya".

***

Disneyland 1972 Love the old s