Snack's 1967



Menurut bahasa Arab, hilal adalah bulan sabit yang tampak pada awal bulan.

Menurut Al-Quran surat Al-Baqoroh 189, hilal adalah tanda-tanda waktu (kalender) bagi manusia dalam ibadah, termasuk waktu dalam mengetahui awal pelaksanaan ibadah haji.

Menurut Mufassir (ahli tafsir), hilal adalah penampakan bulan sabit.

Menurut As-Sunnah, hilal adalah terlihatnya bulan sabit.

Menurut Sains, hilal atau dalam istilah astronomi disebut Crescent adalah terlihatnya bagian dari bulan yang bercahaya yang terlihat dari bumi sesaat setelah matahari terbenam.

Dari 5 pandangan tersebut, baik menurut tinjauan bahasa Arab, Al-Quran, Mufassir, As-Sunnah dan Sains, maka hilal adalah bulan sabit yang terlihat dari bumi sesaat setelah
matahari tenggelam ketika pergantian bulan pada Sistem Kalender Hijriyyah.

Maka ketika orang dengan penglihatannya melihat bulan sabit sesaat setelah matahari tenggelam pada akhir bulan dalam sistem kalender hijriyyah, maka jelas malam pada hari itu adalah tanggal 1 pada sistem kalender hijriyyah, sehingga bisa dikatakan pada malam itu adalah malam tanggal 1 Muharam, Romadlon, Syawal dan sebagainya.

Tetapi, ketika pada saat matahari tenggelam pada akhir pergantian bulan dalam sistem kalender hijriyyah, bulan sabit tidak terlihat karena pandangan tertutup awan, maka "Genapkanlah hari tersebut menjadi 30 hari", begitu menurut salah satu hadits di dalam kitab Bulughul Marom karangan Ibnu Hajar Asqolani.

***



BEBERAPA KETERANGAN TENTANG PUASA

1. Dari hadits riwayat Muslim, Thobroni dan Baihaqi disimpulkan bahwa:
Bagi orang yang berpuasa tidak boleh meninggalkan perkara-perkara di bawah ini:
1) berdzikir kepada Allah swt.

2) melaksanakan shalat.

3) bershodaqoh dan mengeluarkan zakat.

4) mencari kasab.

2. Dari hadits riwayat Thobroni disimpulkan bahwa:
Sebaiknya ketika sedang musafir berbuka dari
puasanya dan mengqoshor sholatnya, serta apabila melakukan kekhilafan segera ber-istighfar dan ber-hamdalah apabila telah melakukan kebaikan (wukuf zamani), dan jangan bermegah-megahan dalam makanan dan pakaian.

3. Dari hadits mutafaq'alaih disimpulkan bahwa:
Tidak boleh meneruskan puasanya ketika sudah tiba waktu berbuka.

4. Dari hadits riwayat Tirmidzi disimpulkan bahwa:
Perbanyak berdo'a kepada Allah swt ketika sedang berpuasa, ketika menjadi penguasa, dan ketika dizalimi.

5. Dari hadits riwayat Bukhari disimpulkan bahwa:
I'tiqad berpuasa adalah karena melaksanakan perintah Allah swt dan mengharap keridhoan-Nya.

6. Dari hadits riwayat Ahmad disimpulkan bahwa:
Sebaiknya iringi puasa dengan sholat malam pada malam harinya.

7. Dari hadits mutafaq'alaih disimpulkan bahwa:
Jangan meninggalkan makan sahur bagi orang yang akan berpuasa pada siang harinya.

8. Dari hadits riwayat Bukhori disimpulkan bahwa:
Jangan menunda-nunda berbuka puasa.

9. Dari hadits riwayat Bukhori disimpulkan bahwa:
Jangan berdusta ketika berpuasa.

10. Dari hadits riwayat Bukhori disimpulkan bahwa:
Laksanakan sholat Lailatur Qodar pada malam 21 sampai malam terakhir bulan ramadhan sebanyak 4 raka'at 2x salam.

11. Dari hadits riwayat Tirmidzi disimpulkan bahwa:
Berilah makan kepada orang yang berbuka puasa.

12. Dari hadits riwayat Bukhori-Muslim disimpulkan bahwa:
Jangan meninggalkan puasa ramadhan tanpa udzur yang disyari'atkan.

13. Dari hadits riwayat Muslim disimpulkan bahwa:
Laksanakan puasa 6 hari di bulan syawal.

14. Dari hadits riwayat Bukhori disimpulkan bahwa:
Usahakan bagi orang yang berpuasa memberikan pertolongan atau bershodaqoh kepada janda dan orang miskin.

15. Dari Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 89 disimpulkan bahwa:
Apabila melanggar janji tebuslah dengan memberi makan atau pakaian kepada 10 orang miskin, atau memerdekan seorang budak, atau berpuasa selama 3 hari.

16. Dari hadits riwayat Hakim dan Thohawi disimpulkan bahwa:
Bagi seseorang yang belum menikah perbanyaklah berpuasa.

17. Dari hadits mutafaq'alaih disimpulkan bahwa:
Bagi seorang istri diharamkan berpuasa sunnah tanpa seidzin suaminya yang berada di rumah.

18. Dari hadits riwayat Muslim disimpulkan bahwa:
Ketika sedang berpuasa janganlah mencaci maki memfitnah dan menipu.

19. Dari Kitab Tafrihul Khotir Manqobah ke 55 disimpulkan bahwa:
Jangan meminta-minta ketika sedang berpuasa.

20. Dari Panduan Sholat-Sholat Sunnat TQN Suryalaya disimpulkan bahwa:
Laksanakan sholat Asyuro pada malam tanggal 10 muharam 4 roka'at 2x salam sesudah ba'diyah maghrib dan besoknya puasa.

21. Dari Kitab Bayanutasdiq disimpulkan bahwa:
Selalu iringi puasa dengan hati berdzikir kepada Allah secara khofi.

22. Dari hadits riwayat Nasa'i, Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Bukhori, Muslim dan Ibnu Huzaimah disimpulkan bahwa:
Perbanyak puasa pada bulan Sya'ban dan laksanakan sholat pada malam nisfu sya'ban dan berpuasa pada siang harinya.

23. Dari hadits riwayat Muslim disimpulkan bahwa:
Perbanyak puasa pada hari senin dan kamis atau pada hari kelahiran.

24. Dari hadits riwayat Muslim disimpulkan bahwa:
Lakukan puasa untuk kifarat orang tua, saudara atau lainnya yang telah meninggal dan masih mempunyai hutang puasa.

25. Dari Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 187 disimpulkan bahwa:
Perbanyak i'tikaf di masjid dan jangan bercampur dengan istri ketika sedang mempunyai niat beri'tikaf selama waktu i'tkaf yang telah diniati.

26. Dari hadits riwayat Bukhari-Muslim disimpulkan bahwa:
Jangan berpuasa sunnat atau mengkhususkan amalan pada hari jum'at kecuali dilaksanakan pula sehari sebelum atau sesudahnya.

***

Sumber:
- Bulughul Marom
- Tafrikhul Khotir
- Kumpulan 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad), Muhammad Faiz.



SHALAT TARAWIH

Shalat Tarawih dilaksanakan ba'da shalat fardlu isya, ba'diyah, dzikir dan shalat sunnat Lidaf'il Bala'. Bilangannya 20 raka'at saja, karena Shalat Witir dilaksanakan setelah Shalat Tahajjud pada 2/3 malam, atau dijadikan sebagai penutup shalat malam.

Niat shalat tarawih adalah:

اصلى سنة التراويح ركعتين لله تعلى الله اكبر

ushollii sunnatat taroowiihhi rok'ataini lillaahhi ta'aalaa alloohhu akbar

"Aku berniat melaksanakan sholat tarowih 2 roka'at karena Allah Ta'ala. Allah Maha Besar".

Lebih baik shalat tarawih dilaksanakan secara berjama'ah.

Bacaan surat yang dibaca setelah Fatihah adalah surat-surat yang pendek, dimulai dari surat at-takatsur sampai surat al-lahab.

Surat-surat tersebut dibaca setengah pada rakaat awal, dan setengahnya lagi pada rakaat akhir, kecuali pada surat yang ayat-ayatnya sangat pendek (kurang dari 4 ayat) dibaca keseluruhan pada rakaat awal, dan pada rakaat keduanya membaca surat yasin ayat 58-59 atau surat ash-shofat ayat 79-80 atau ayat 109-110.

Pada setiap 2 raka'at 1x salam, membaca shalawat:

alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad.

Artinya:
"Ya Allah, berikanlah selalu Rahmat-Mu kepada Junjunanku Nabi Muhammad saw".

dan dijawab:

alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh.

Artinya:
"Ya Allah, limpahkan pula Rahmat-Mu kepada keluarganya".

dan pada tiap 2x salam (setiap 4 raka'at) membaca do'a:

اللهم
انك عفو كريم تحب العفو فاعف عنى

alloohumma innaka 'afuwwung kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii.

Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Mulia, Engkau suka mengampuni, maka ampunilah aku".

Ketika setelah selesai salam terakhir pada bilangan raka'at yang paling akhir, yaitu pada raka'at yang ke 20, membaca do'a sholat tarawih (Doa Kamilin).

Dan setelah selesai membaca do'a kamilin diteruskan melaksanakan Khotaman TQN Suryalaya sampai selesai.

______
Catatan:

Berkenaan dengan Shalat Lidaf'il Bala' dan Khotaman, bisa pula dilaksanakan secara berturut-turut setelah doa kamilin, yaitu: do'a kamilin, lalu shalat lidaf'il bala', dan diakhiri membaca khotaman.

______


>> Dan ini detailnya pelaksanaan sholat tarawih:

● Setelah melaksanakan sholat fardhu isya, ba'diyah isya dan sholat sunnat lidaf'il bala, lalu sang imam atau sang bilal membaca: "assholatu sunnatat tarowih rok'ataini jami'atan rohimakumulloh".

Surat Yang Dibaca Pada Tiap Rakaatnya:
Rakaat Ke:
1) At-Takatsur: 1-4.
2) At-Takatsur: 5-8.

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

3) Al-Ashr: 1-3.
4) Al-Ikhlash: 1-4.

"alloohumma innaka 'afuwwung kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii".

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

5) Al-Humazah: 1-5.
6) Al-Humazah: 6-9.

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

7) Al-Fil: 1-3.
8) Al-Fil: 4-5.

"alloohumma innaka 'afuwwung kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii".

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

9) Quraysh: 1-4.
10) Yasin: 58-59 (salaamung qoulam mir robbi rohiim, wamtaazul yauma ayyuhhal mujrimuun).

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

11) Al-Ma'un: 1-3.
12) Al-Ma'un: 4-7.

"alloohumma innaka 'afuwwung kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii".

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

13) Al-Kautsar: 1-3.
14) Ash-Shofat: 79-80 (salaamun 'alaa nuuhim fil 'aalamiin, innaa kadzalika najziil muhsiniin).

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

15) Al-Kafirun: 1-3.
16) Al-Kafirun: 4-6.

"alloohumma innaka 'afuwwung kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii".

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

17) An-Nasr: 1-3.
18) Ash-Shofat: 109-110 (salaamun 'alaa ibroohiim, kadzalika najziil muhsiniin).

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

19) Al-Lahab: 1-2.
20) Al-Lahab: 3-5.

DOA KAMILIN

"alloohhummaj 'alnaa bil iymaani kaamiliina wa lifaroo-idlika mu-addiina, walish sholaati haafizhiina, waliz zakaati faa'iliina walimaa 'ingdaka thoolibiina, wa li'fwika roojiina, wa bilhhudaa mutamassikiina, wa 'anil laghwi mu'ridliina, wa fiid dunyaa zaahhidiina, wa fil aakhiroti rooghibiina, wa bin na'maa-i syaakiriina, wa 'alaal balaa-i shoobiriina, wa tahta liwaa-i muhammading shollalloohhu 'alaihhi wa sallama yaumal qiyaamati saa-iriina, wa ilal hawdli waaridiina wa fil jannati daakhiliina, wa 'alaa sariirotil karoomati qoo'idiina, wa bihuurin 'iinim mutazaw wijiina, wa ming sungdusiw wa-istabroqiw wadiibaajim mutalab bisiina, wa ming tho'aamil jannati aakiliina, wa ming labaniw wa 'asalim mushoffaa syaaribiina bi-akwaabiw wa abaariiqo wa ka-sim mim ma'iinil laa yushodda'uuna 'anhhaa wa laa yungzifuuna, wa faakihhatim mimmaa yatakhoy yaruuna, wa lahmi thoyrim mimmaa yasytahhuuna, wa huurun 'iinung ka-amtsaalil lu-lu-il maknuuni, jazaa-am bimaa kaanuu ya'maluuna, uulaa-ika ma'alladziina an'amalloohhu 'alaihhim minan nabiyyiina wash shidiiqiina, wasy syuhhadaa-i, wash shoolihiina, wa hasuna, uulaa-ika rofiiqong dzaalika fadl lulloohhi wa kafaa billaahhi syahhiida, wa shollalloohhu 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallam".

***

Sumber:
TQN Suryalaya



DOA KAMILIN

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم اجعلنا بالإيمان كاملين, ولفراﺀضك موﺀدين, وللصلوة حافظين, وللزكاة فاعلين, ولماعندك طالبين, ولعفوك راجين, وبالهدى متمسكين, وعن اللغو معرضين, وفى الدنيا زاهدين, وفى الاخرة راغبين, وبالنعماﺀ شاكرين, وعلى البلاﺀ صابرين, وتحت لواﺀ محمد صلىالله علية وسلم يوم القيامة ساﺀرين, والى الحوض واردين, وفى الجنة داخلين, وعلى سريرة الكرامة قاعدين, وبحورعين متزوجين, ومن سندس واستبرق وديباج متلبسين, ومن طعام الجنة اكلين, ومن لبن وعسل مصفى شاربين, بأكواب واباريق وكأس من معين, لايصدعون عنها ولاينزفون, وفاكهة مما يتخيرون, ولحم طير مما يشتهون, وحور عين كأمثال اللوﺀلوﺀ المكنون, جزاﺀ بما كانوا يعملون, اولﺀك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والسيهداﺀ والصالحين وحسن, اولﺀك رفيقا ذلك فضل الله, وكفى بالله شهيدا, وصلى الله على سيدنا محمدن النبي الامي وعلى اله وصحبة وسلم


alloohhummaj 'alnaa bil iymaani kaamiliina wa lifaroo-idlika mu-addiina, walish sholaati haafizhiina, waliz zakaati faa'iliina walimaa 'ingdaka thoolibiina, wa li'fwika roojiina, wa bilhhudaa mutamassikiina, wa 'anil laghwi mu'ridliina, wa fiid dunyaa zaahhidiina, wa fil aakhiroti rooghibiina, wa bin na'maa-i syaakiriina, wa 'alaal balaa-i shoobiriina, wa tahta liwaa-i muhammading shollalloohhu 'alaihhi wa sallama yaumal qiyaamati saa-iriina, wa ilal hawdli waaridiina wa fil jannati daakhiliina, wa 'alaa sariirotil karoomati qoo'idiina, wa bihuurin 'iinim mutazaw wijiina, wa ming sungdusiw wa-istabroqiw wadiibaajim mutalab bisiina, wa ming tho'aamil jannati aakiliina, wa ming labaniw wa 'asalim mushoffaa syaaribiina bi-akwaabiw wa abaariiqo wa ka-sim mim ma'iinil laa yushodda'uuna 'anhhaa wa laa yungzifuuna, wa faakihhatim mimmaa yatakhoy yaruuna, wa lahmi thoyrim mimmaa yasytahhuuna, wa huurun 'iinung ka-amtsaalil lu-lu-il maknuuni, jazaa-am bimaa kaanuu ya'maluuna, uulaa-ika ma'alladziina an'amalloohhu 'alaihhim minan nabiyyiina wash shidiiqiina, wasy syuhhadaa-i, wash shoolihiina, wa hasuna, uulaa-ika rofiiqong dzaalika fadl lulloohhi wa kafaa billaahhi syahhiida, wa shollalloohhu 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallam.

"Ya Allah, jadikanlah kami sebagai orang yang memperoleh kesempurnaan iman, dan sebagai orang yang patuh atas kewajiban-kewajibanMu, dan dapat memelihara shalat dan mengeluarkan zakat, dan mengharap selalu berada di sisiMu, dan memohon ampunanMu, dan memegang teguh petunjukMu, dan berpaling dari hal-hal yang sia-sia, dan tidak berlebih-lebihan akan keduniaan, dan menyukai kehidupan akhirat yang lebih baik, dan mensyukuri nikmatMu, dan bersabar atas cobaan, dan berharap akan perlindungan junjunan kita Nabi Muhammad saw untuk kemudian di hari kiamat, dan mematuhi segala firmanNya, dan dimasukkan ke surga dan menjadi penghuni tempat-tempat yang mulia, dan menjadi pasangan bidadari-bidadari yang menawan hati, dan menjadi pemakai sutra yang mengkilat berkilau, dan menjadi peminum air susu yang jernih dan lezat, gelas-gelas berisi minuman air surga, dan tidak dapat disembunyikan dari padaNya, dan tidak dikeluarkan segala buah-buahan, serta daging burung-burung yang hanya dimiliki bidadari-bidadari yang mempesona sebagaimana mutiara-mutiara yang tersembunyi. Merekalah yang menyertai orang-orang yang memperoleh nikmat Allah atas mereka, itulah para nabi, para shodiqin, syuhada dan sholihin, dan mereka yang berbuat baik terhadapnya dan kerabatnya, itulah karunia Allah, dan cukuplah persaksiannya kepada Allah. Dan semoga shalawat serta keselamatan tetap dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw sebagai nabi yang Ummi, begitu pula bagi keluarga dan sahabat-sahabatnya".

Sumber:
TQN Suryalaya



SHALAT LAILATUL QODAR

Shalat Lailatul Qodar adalah shalat sunnat karena mengharapkan karunia kemulyaan malam lailatul qodar.

Shalat ini dilaksanakan sepanjang malam ba'da shalat tarawih pada tanggal 21 sampai dengan malam terakhir bulan ramadhan sebanyak 4 raka'at 2x salam.

Niatnya adalah:

اصلى سنة اليلت القدر ركعتين لله تعلى الله اكبر

ushollii sunnatal lailatil qodri rok'ataini lillaahhi ta'aalaa.

"Aku berniat melaksanakan sholat lailatul qodar karena Allah Ta'ala".

Dan pada setiap raka'at ba'da fatihah membaca surat At-Takatsur 1x dan
Al-Ikhlas 3x. Setelah selesai salam pada raka'at akhir memperbanyak wirid:

اللهم
انك عفو كريم تحب العفو فاعف عنى

alloohumma innaka 'afuwwung kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii.

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Mulia, Engkau suka mengampuni, maka ampunilah aku".

***

Sumber:
TQN Suryalaya