abah anom

Fatwa Pangersa Abah Anom Di Dalam Kitab Miftahush Shudur

KEWAJIBAN MENYEBUT SANAD DALAM TAREKAT

Telah berkata Guru yang selalu mengikatkan dirinya kepada gurunya :

وَاعْلَمْ اَنَّ مََنْ لَا يَعْرِفُ اَبَاهُ وَاَجْدَادَهُ فِي الطَّرِيْقِ فَهُوَ مَطْرُوْدُُ وَكَلاَمُهُ دَعْوََى غَيْرُ مَكْبُوْلَةِ
وَرُبَّمَا انْتَسَبَ اِلَى غَيْرِ اَبيْهِ فَيَدْخُلُ قُوْلَهُ صلىالله عليه وسلم : لَعَنَ اللَّهُ مَنْ انْتَسَبَ اِلَى غَيْرِ ابِيْهِ

"Ketahuilah, barangsiapa yang tidak tahu bapaknya dan kakeknya di dalam tarekatnya, maka tertolak, dan ucapannya adalah pengakuan yang tidak diterima bahkan kemungkinan besar dia mengaku bapak kepada yang bukan bapaknya, dan termasuklah dia apa yang telah dikatakan oleh Nabi saw: Laknat Allah kepada orang yang mengaku bapak kepada yang bukan bapaknya" .

Dan diterangkannya pula :

لَا يَنْفَعُ بِغَيْرِ شَيْخِ وَلَوْ هَفِظَ اَلْفَ كِتَابِِ

"Tidak bermanfaat tanpa mempunyai Guru (Mursyid) walaupun dia itu hapal seribu kitab".
(Miftahush Shudur zuz 1 fasal 4)

***

Disarikan Oleh: Abdul Ghoets, Dari Kitab Miftahush Shudur, Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin (Pangersa Abah Anom)

« kembali

 

Old school Easter eggs.