XtGem Forum catalog
Perhatian: Apabila terdapat gambar atau iklan yang berasal dari server situs ini mengandung unsur pornografi, maka pihak admin tidak bertanggung jawab

PONDOK PESANTREN SURYALAYA
Desa Tanjungkerta - Kecamatan Pagerageung 46158
Telp. (0265) 454830-455801 Fax. (0265) 455830



PONDOK PESANTREN SURYALAYA
Desa Tanjungkerta - Kecamatan Pagerageung 46158
Telp. (0265) 454830-455801 Fax. (0265) 455830





Disalin dan diposting ulang oleh Abdul Ghoets dari http://www.suryalaya.org
 « Kembali 
 

PONDOK PESANTREN SURYALAYA
Desa Tanjungkerta - Kecamatan Pagerageung 46158
Telp. (0265) 454830-455801 Fax. (0265) 455830

SURAT EDARAN
NOMOR : 045.PPS.VIII.2012

TENTANG
HIMBAUAN DAN AJAKAN


Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Dalam suasana bulan suci Ramadhan 1433 H dan menjelang Idul Fitri 1 Syawal 1433 H, kami Pengemban Amanah Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya dan segenap Keluarga Syaikh KH. A. Shohibulwafa Tajul Arifin ra. mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa semoga kita semua senantiasa dalam ampunan Allah swt. Serta menjelang Idul Fitri 1 Syawal 1433 H Pengemban Amanah Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya dan segenap Keluarga Syaikh KH. A. Shohibulwafa Tajul Arifin ra. mengucapkan “Minal ‘Aidin Walfaizin” mohon maaf lahir dan batin.

Menyikapi situasi yang berkembang dikalangan ikhwan/akhwat TQN Pondok Pesantren Suryalaya yang berkaitan dengan fenomena/issue tentang Mursyid sepeninggal Pangersa Abah Anom maka dengan ini kami permaklumkan dengan hormat kepada seluruh Wakil Talqin TQN Pondok Pesantren Suryalaya, Pengurus Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya (Korwil, Perwakilan dan Pembantu Perwakilan) dan seluruh Ikhwan/Akhwat TQN Pondok Pesantren Suryalaya, bahwa :


Pengemban Amanah Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya dan Keluarga Besar Pondok Pesantren Suryalaya secara tegas tidak mengakui pengakuan seseorang sebagai MURSYID Tareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya sepeninggal Pangersa Abah Anom karena sepanjang yang kami ketahui dari telaah dokumen ( Amanat, Maklumat Pangersa Abah Anom selaku Mursyid Tareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya ) sampai saat ini tidak ditemukan adanya bukti-bukti otentik adanya pelimpahan kemursyidan dari beliau kepada siapapun dan tidak ada penambahan Wakil Talqin baru sepeninggal beliau.
Selanjutnya apabila ada pengakuan sepihak dari seseorang yang mengaku sebagai Mursyid Tareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya sepeninggal Pangersa Abah Anom selaku Mursyid Tareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya maka kami Pengemban Amanah Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya dan Keluarga Besar Pondok Pesantren Suryalaya tidak turut campur pada urusan tersebut dan segala akibat yang timbul karenanya menjadi tanggungjawab yang bersangkutan. Sepeninggal Pangersa Abah Anom Selaku Mursyid Tareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya amaliah Tareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya yang selama ini kita amalkan, masih tetap berkembang di masyarakat tetap berjalan dan tidak terdapat perubahan artinya masih tetap sejalan dengan TANBIH wasiat Pangersa Guru Almarhum Syaikh H. Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad ra., Uqudul Jumaan, Mifathus Sudur, serta Maklumat dan Amanat Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya Syaikh H. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin ra.
Ikhwan/akhwat Tareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya masih terus berkembang terbukti dengan masih banyaknya para tamu yang datang ke Pondok Pesantren Suryalaya meminta Talqin dzikir dan mengamalkan amaliah Tareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya, terutama dalam waktu Pengajian Manaqiban tiap tanggal 11 Hijriyah.
Bagi daerah–daerah yang Wakil Talqinnya atau Pembina di daerahnya telah meninggal dunia, Pembinaan kepada Ikhwan/akhwat masih tetap berjalan oleh Para Pembina, Pengurus Yayasan, Sesepuh Manaqib dan Khataman, Mubaligh/Mubalighah dari daerah lain yang terjangkau. Oleh karena itu para ikhwan/akhwat Tareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya hendaklah senantiasa tetap tenang, istiqomah melaksanakan amaliah Tareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya baik harian, mingguan, bulanan bahkan tahunan. Apabila terjadi penyimpangan sepeninggal Pangersa Abah Anom maka Abah tidak bertanggung jawab. sebagaimana ditegaskan dalam Maklumat Pangersa Abah Nomor : 03.PPS.V.2002 butir 5 yang berbunyi “ Agar tetap menjaga diri tidak berbuat yang bertentangan dengan petunjuk, pedoman, bimbingan dan pengajaran yang telah ditetapkan dalam amalan TQN Pondok Pesantren Suryalaya, baik dilakukan secara sendiri-sendiri maupun secara organisasi, bagi mereka yang melakukan penyimpangan atau perekayasaan terhadapnya maka Abah tidak ikut bertanggungjawab dan segala akibat yang ditimbulkan karenanya menjadi tanggungjawab orang yang bersangkutan”
Demikian himbauan ini kami sampaikan, semoga dapat diindahkan sebagaimana mestinya.
Selanjutnya kita berdo’a semoga kita senantiasa dapat melaksanakan amaliah Tareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya secara istiqomah, semoga kita diakui menjadi muridnya dan mendapat limpahan barokah dari Almukarom Pangersa Abah Anom serta Almukarom Pangersa Abah Sepuh serta karomah dari Tuan Syaikh Abdul Qodir Al-Jaelani qs. serta Syafa’at dari jungjunan kita Nabiyullah Muhammad Saw.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Suryalaya, 14 Ramadhan 1433 H
3 Agustus 2012 M


Disalin dan diposting ulang oleh Abdul Ghoets dari http://www.suryalaya.org
 « Kembali 
 

PONDOK PESANTREN SURYALAYA
Desa Tanjungkerta - Kecamatan Pagerageung 46
Telp. (0265) 454830-455801 Fax. (0265) 455830

IJMA WAKIL TALQIN TQN PONDOK PESANTREN SURYALAYA dan AHLI WARIS SYEKH MURSYID KH. AHMAD SHOHIBULWAFA' TAJUL ARIFIN ra. serta SYEKH ABDULLAH MUBAROK BIN NOOR MUHAMMAD ra.

TENTANG KLAIM KEMURSYIDAN KH. ABDUL GAOS SM dan PENDUKUNGNYA K.H. MUHAMMAD SHOLEH

Hari Minggu, Tanggal 15 September 2013 M / 9 Dzulqo'dah 1434 H

DASAR HUKUM DAN PERTIMBANGAN

1. SURAT PERNYATAAN No. 211.PPS.X.1998 dari KH. A. Shohibulwafa Tajul Arifin ra. selaku GURU MURSYID Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah sekaligus SESEPUH Pondok Pesantren Suryalaya yang telah menunjuk:

- KH Noor Anom Mubarok, BA,
- KH Zaenal Abidin Anwar, dan
- KH Dudun Noorsaiduddin Ar.

sebagai "PENGELOLA, PEMELIHARA DAN PELESTARI" Pondok Pesantren Suryalaya sekaligus "TEMPAT BERKONSULTASI BAGI MASALAH-MASALAH YANG BERKAITAN
DENGAN KEBIJAKAN LEMBAGA, FISIK BANGUNAN, PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN, DAN PEMBINAAN IKHWAN THARIQAT QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH PONDOK PESANTREN SURYALAYA".

2. MAKLUMAT SESEPUH PONDOK PESANTREN SURYALAYA Nomor : O1.PPS.V.2002 poin 5 yang berbunyi : "Menjaga diri agar tidak berbuat yang bertentangan dengan petunjuk, pedoman, tuntunan, bimbingan dan pengajaran yang telah ditetapkan dalam amalan Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya, baik dilakukan secara sendiri-sendiri maupun secara organisasi, bagi mereka yang melakukan penyimpangan atau perekayasaan terhadapnya, maka Abah tidak ikut bertanggungjawab dan segala akibat yang timbul karenanya menjadi tanggung jawab orang yang bersangkutan."

3. IJMA PARA WAKIL TALQIN TQN PONDOK PESANTREN SURYALAYA Pada 40 Hari
Wafat Abah Anom yang MENERIMA DAN MENDUKUNG KEPEMIMPINAN KETIGA
ORANG TERSEBUT DI ATAS DAN SELANJUTNYA DISEBUT SEBAGAI PENGEMBAN AMANAH, sehingga dengan demikian tidak terjadi kekosongan kepemimpinan dan tidak diperlukan adanya pemimpin lain bagi Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya.

4. Kesepakatan Keluarga dan Ahli Waris Syekh Mursyid KH. Ahmad shohibulwafa' Tajul Arifn ra. maupun Syekh Abdullah Mubarok bin Noor Muhammad ra. yang tetap berpegang pada semua Maklumat dan Pernyataan Abah Anom serta mendukung segala keputusan/ijma para Wakil Talqin Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya.

MEMPERHATIKAN:

1. KH. Abdul Gaos SM., berdasarkan pengakuannya di berbagai ceramah dan buku/terbitan yang diedarkannya, atau oleh para pendukungnya, secara sepihak dan tanpa adanya bukti/saksi yang sah telah MENGAKU SEBAGAI MURSYID KE-38 THARIQAH QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH PONDOK PESANTREN SURYALAYA.

2. KH. Abdul Gaos SM., berdasarkan Kitab Uquudul Jumaan (Amalan Thoreqot Qadiriyah wan Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya), yang diterbitkan oleh CV. Wahana Karya Grafika (Bandung) secara illegal dan tanpa seijin Pondok Pesantren Suryalaya telah MENGUBAH AMALAN INTI THARIQAH QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH PONDOK PESANTREN SURYALAYA pada AMALAN DZIKIR HARIAN, DZIKIR KHATAMAN, TAWASSUL, DAN DAFTAR SILSILAH MURSYID.

3. KH. Abdul Gaos SM., dengan tindakan-tindakannya itu, telah MENYIMPANG DARI AJARAN WALI MURSYID TQN PONDOK PESANTREN SURYALAYA, MERUSAK AJARAN TQN PONDOK PESANTREN SURYALAYA, DAN MEMECAH BELAH IKHWAN THARIQAH QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH PONDOK PESANTREN SURYALAYA.

4. Semua perbuatan KH. Abdul Gaos SM. tersebut di atas didukung pula oleh H. Muhammad Sholeh dari Jakarta.

MENIMBANG

Perlu ada penyikapan tegas untuk mencegah terjadinya kekeliruan persepsi dan tindakan dari para ikhwan/akhwat Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya, masyarakat luas, dan Pemelintah Republik Indonesia terhadap perbuatan KH. Abdul Gaos SM. dan KH. Muhammad Sholeh tersebut.

Maka, para Wakll Talqin Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya dan Ahli Waris Syekh Mursyid KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin ra. maupun Syekh Abdullah Mubarok bin Noor Muhammad ra. dalam pertemuan hari ini, Ahad 15 September 2013 M / 9 Dzulqo'dah 1434 H, telah berijma dan sepakat untuk :

MENETAPKAN DAN MEMUTUSKAN :

1. Tidak menerima pengakuan KH. Abdul Gaos SM. sebagai Mursyid ke-38 Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya.

2. Tidak menerima pengakuan KH. Abdul Gaos SM. Sebagai Penerus Guru Mursyid Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya Syekh KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin ra.

3. Tidak lagi mengakui KH. Abdul Gaos SM. dan KH. Muhammad Sholeh sebagai Wakil Talqin Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya.

4. Memerintahkan kepada KH. Abdul Gaos SM. dan KH. Muhammad Sholeh untuk tidak lagi menggunakan nama, simbol, serta segala atribut Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya dalam berbagai kegiatannya dan menarik semua buku dan terbitan (cetak maupun elektronik) yang mereka buat yang berkaitan dengan Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya terutama buku "Uqudul Jumaan" dan "Suryalaya Bukan Panggung Sandiwara".

5. Menyerukan kepada para ikhwan/akhwat Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya, yang telah hilap mengikuti langkah keliru kedua orang tersebut karena berbagai keterbatasan Pengetahuannya, agar segera bertaubat dan kembali melaksanakan amaliah Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya yang sesungguhnya sebagaimana yang telah digariskan dan di amalkan oleh Pangersa Guru Mursyid Syekh K.H Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin ra. yang diterima dari Syekh K.H.Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad ra.

Keputusan ini ditandatangani di : Patapan Suryalaya Pada hari : Ahad, 15 September 2013 M / 9 Dzulqo'dah 1434 H Oleh :

1. KH. Zaenal Abidin Anwar (Pengemban Amanah Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya) - (ditandatangani)

2. Wakil Keluarga Syekh Mursyid Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pcsantren Suryalaya :

a. Ummi Hj. Yoyoh Sofiyah - (ditandatangani)
b. H. Didin Hidir Ar. - (ditandatangani)
c. H. Kankan Zulkarnaen TA - (ditandatangani)
d. H. Baban Ahmad Jihad S.B - (ditandatangani)

3. Wakil Keluarga Syekh KH. Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad ra. (Abah Sepuh) :

a. Rd. Djaja Suratmadja - (ditandatangani)
b. RH. Mamat Rahmat - (ditandatangani)

4. Para Wakil TQN Pondok Pesantren Suryalaya (daftar nama dan tanda tangan terlampir).

DAFTAR HADIR SILATURAHMI WAKIL TALQIN TQN PONDOK PESANTREN SURYALAYA

15 - 16 September 2013 M / 9 - 10 Dzulqo'dah 1434 H

1. KH. R. ABDULLAH SYARIF
2. HAJI ALI BIN HAJI MOHAMED
3. H. MOHAMED TRANG BIN ISSA - (ditandatangani)
4. HJ. MOHD. ZUKI AS SYUZAK - (ditandatangani)
5. USTADZ LUKMAN NULHAKIM - (ditandatangani)
6. KH. ZAENAL ABIDIN ANWAR
7. ABDUL GAOS SM - (DICORET)
8. KH. ZEZEN ZAENAL ABIDIN B.A. - (ditandatangani)
9. PROF. DR. H. JUHAYA S. PRAJA - (ditandatangani)
10. DRS. KH. ARIEF ICHWANIE A.S. - (ditandatangani)
11. KH. MOHAMMAD HELMI BASYAIBAN
12. KH. M. THOHA ABDURRAHMAN
13. KH. MUHAMMAD NUR FATAH
14. KH. AHMAD JAHRI ANWAR
15. SYEKH ABDUL LATIF DELI
16. USTADZ H. MANSUR BIN SALEH - (ditandatangani)
17. DRS. KH. WAHFIUDIN, MBA. - (ditandatangani)
18. PROF. DR. H. A. TAFSIR, MA
19. KH. BEBEN MUHAMMAD DABBAS - (ditandatangani)
20. KH. MIFTAH MINTARKAM - (ditandatangani)
21. KH. MOHAMMAD BUSYAERI - (ditandatangani)
22. HJ. ABD. MANAN BIN MUHAMMAD
23. KH. AHMAD SANUSI IBRAHIM
24. KH. MOCH. ALI HANAFIAH AKBAR - (ditandatangani)
25 KH. ISKANDAR ZULKARNAEN - (ditandatangani)
26. TGK. H. SULFANWANDI, S.Ag
27. TUN HAJI SAKARAN BIN DANDAI
28. H. MUHAMMAD SALEH - (DICORET)
29. KH. MIFTAHUL MANAN
30. DRS. H. ANHARI BASUKI, SU - (ditandatangani)
31. DRS. H. MUHAMMAD RUSFI, M.Ag
32 DRS. H. NUR MUHAMMAD SUHARTO - (ditandatangani)
33. KH. THOHIR ABDUL QOHIR - (ditandatangani)
34 USTADZ M. SIRODJUDDIN RUYANI - (ditandatangani)
35. USTDZ SHAIFUDIN MAULUP - (ditandatangani)
36. DRS. KH. SANDISI - (ditandatangani)
37. KH. AMIN ABDULLAH - (ditandatangani)
38. USTADZ KHOLIL SA'ID - (ditandatangani)
39. ABD. MANAF BIN ABIDALLAH - (ditandatangani)
40. H. FADLI MUNTAHI - (ditandatangani)
41. H. MAIMUN BUSTHAMI - (ditandatangani)
42. H. AHMAD ATHDRID SIRAJ - (ditandatangani)
43. H. SYAIFULLH,BA - (ditandatangani)
44. H. HASIM SANUSI - (ditandatangani)
45. Drs. KH. SYAKERANI NASERI - (ditandatangani)
46. MUZAKKI, s.Ag - (ditandatangani)
47. H. ABDURRAHMAN HASAN - (ditandatangani)
48. H. ACHMAD ZUHRI - (ditandatangani)
49. SAPRULLOH - (ditandatangani)
50. Drs. H. MALIKI THOHIR - (ditandatangani)
51. Drs. SYAMSURIJAL - (ditandatangani)
52. H. AAH ZAENAL ARIFIN - (ditandatangani)
53. H. ASEP SAMSURIZAL H.,S.Ag, M.SI - (ditandatangani)

***

Sumber : www.suryalaya.org

Lihat surat aslinya di sini

 « Kembali 
 


Shalat Tarawih Dan Lailatul Qodar

SHALAT TARAWIH DAN SHALAT LAILATUL QODAR
Oleh: Abdul Ghoets

TATA CARA SHALAT TARAWIH VERSI SURYALAYA

Tata cara shalat tarawih sangat beragam, bacaan surat dan bilangan raka'atnya tidak terbatas, sehingga ada yang melaksanakan 11, 13, 20, dan 36 raka'at dengan bacaan surat yang pendek sampai sangat panjang dan sebagainya, semuanya tidak dapat disalahkan karena telah terdapat contoh dari Nabi saw dan para sahabat.

Di antara keragaman shalat tarawih adalah tata cara menurut para pengamal Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Suryalaya dengan pelaksanaan sebagai berikut:

Shalat Tarawih dilaksanakan ba'da shalat fardlu isya, ba'diyah, dzikir[1], dan shalat sunnat Lidaf'il Bala'c[2]. Bilangannya 20 raka'at saja, karena Shalat Witir dilaksanakan setelah Shalat Tahajjud pada 2/3 malam, atau dijadikan sebagai penutup shalat malam.

Niat shalat tarawih adalah:

ushollii sunnatat taroowiihhi rok'ataini lillaahhi ta'aalaa alloohhu akbar

"Aku berniat melaksanakan sholat tarowih 2 roka'at karena Allah Ta'ala. Allah Maha Besar".

Lebih baik shalat tarawih dilaksanakan secara berjama'ah.

Bacaan surat yang dibaca setelah Fatihah adalah surat-surat yang pendek, dimulai dari surat at-takatsur sampai surat al-lahab.

Surat-surat tersebut dibaca setengah pada rakaat awal, dan setengahnya lagi pada rakaat akhir, kecuali pada surat yang ayat-ayatnya sangat pendek (kurang dari 4 ayat) dibaca keseluruhan pada rakaat awal, dan pada rakaat keduanya membaca surat yasin ayat 58-59 atau surat ash-shofat ayat 79-80 atau ayat 109-110.

Pada setiap 2 raka'at 1x salam, membaca shalawat:

alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad.

Artinya: "Ya Allah, berikanlah selalu Rahmat-Mu kepada Junjunanku Nabi Muhammad saw".

dan dijawab:

alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh.

Artinya: "Ya Allah, limpahkan pula Rahmat-Mu kepada keluarganya".

dan pada tiap 2x salam (setiap 4 raka'at) membaca do'a:

alloohumma innaka 'afuwwung kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Mulia, Engkau suka mengampuni, maka ampunilah aku".

Ketika setelah selesai salam terakhir pada bilangan raka'at yang paling akhir, yaitu pada raka'at yang ke 20, membaca do'a sholat tarawih (Doa Kamilin).

Dan setelah selesai membaca do'a kamilin diteruskan melaksanakan Khotaman TQN Suryalaya sampai selesai.

______
Catatan:

Berkenaan dengan Shalat Lidaf'il Bala' dan Khotaman, bisa pula dilaksanakan secara berturut-turut setelah doa kamilin, yaitu: do'a kamilin, lalu shalat lidaf'il bala', dan diakhiri membaca khotaman.


>> Dan ini detilnya pelaksanaan shalat tarawih ala Suryalaya:

Setelah melaksanakan sholat fardhu isya, ba'diyah isya dan sholat sunnat lidaf'il bala, lalu sang imam atau sang bilal membaca: "assholatu sunnatat tarowih rok'ataini jami'atan rohimakumulloh".

Surat Yang Dibaca Pada Tiap Rakaatnya: Rakaat Ke: 1) At-Takatsur: 1-4. 2) At-Takatsur: 5-8.

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

3) Al-Ashr: 1-3. 4) Al-Ikhlash: 1-4.

"alloohumma innaka 'afuwwung kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii".

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

5) Al-Humazah: 1-5. 6) Al-Humazah: 6-9.

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

7) Al-Fil: 1-3. 8) Al-Fil: 4-5.

"alloohumma innaka 'afuwwung kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii".

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

9) Quraysh: 1-4. 10) Yasin: 58-59 (salaamung qoulam mir robbi rohiim, wamtaazul yauma ayyuhhal mujrimuun).

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

11) Al-Ma'un: 1-3. 12) Al-Ma'un: 4-7.

"alloohumma innaka 'afuwwung kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii".

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

13) Al-Kautsar: 1-3. 14) Ash-Shofat: 79-80 (salaamun 'alaa nuuhim fil 'aalamiin, innaa kadzalika najziil muhsiniin).

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

15) Al-Kafirun: 1-3. 16) Al-Kafirun: 4-6.

"alloohumma innaka 'afuwwung kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii".

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad",

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

17) An-Nasr: 1-3. 18) Ash-Shofat: 109-110 (salaamun 'alaa ibroohiim, kadzalika najziil muhsiniin).

"alloohhumma sholli 'alaa sayyidina muhammad".

"alloohhumma sholli wa sallim 'alaihh".

19) Al-Lahab: 1-2. 20) Al-Lahab: 3-5.

__________
Setelah salam terakhir membaca do'a:

DOA KAMILIN

"alloohhummaj 'alnaa bil iymaani kaamiliina wa lifaroo-idlika mu-addiina, walish sholaati haafizhiina, waliz zakaati faa'iliina walimaa 'ingdaka thoolibiina, wa li'fwika roojiina, wa bilhhudaa mutamassikiina, wa 'anil laghwi mu'ridliina, wa fiid dunyaa zaahhidiina, wa fil aakhiroti rooghibiina, wa bin na'maa-i syaakiriina, wa 'alaal balaa-i shoobiriina, wa tahta liwaa-i muhammading shollalloohhu 'alaihhi wa sallama yaumal qiyaamati saa-iriina, wa ilal hawdli waaridiina wa fil jannati daakhiliina, wa 'alaa sariirotil karoomati qoo'idiina, wa bihuurin 'iinim mutazaw wijiina, wa ming sungdusiw wa-istabroqiw wadiibaajim mutalab bisiina, wa ming tho'aamil jannati aakiliina, wa ming labaniw wa 'asalim mushoffaa syaaribiina bi-akwaabiw wa abaariiqo wa ka-sim mim ma'iinil laa yushodda'uuna 'anhhaa wa laa yungzifuuna, wa faakihhatim mimmaa yatakhoy yaruuna, wa lahmi thoyrim mimmaa yasytahhuuna, wa huurun 'iinung ka-amtsaalil lu-lu-il maknuuni, jazaa-am bimaa kaanuu ya'maluuna, uulaa-ika ma'alladziina an'amalloohhu 'alaihhim minan nabiyyiina wash shidiiqiina, wasy syuhhadaa-i, wash shoolihiina, wa hasuna, uulaa-ika rofiiqong dzaalika fadl lulloohhi wa kafaa billaahhi syahhiida, wa shollalloohhu 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallam".

Sumber: TQN Suryalaya

kembali ke sebelumnya

SHALAT LAILATUL QODAR

Shalat Lailatul Qodar adalah shalat sunnat karena mengharapkan karunia kemulyaan malam lailatul qodar.

Nabi saw bersabda: "Barangsiapa mendirikan shalat pada malam lailatul qodar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (Muttafaq'alaih).

Aisyah ra bertanya kepada Nabi saw: "Wahai Rasulullah saw, apa pendapatmu jika aku mengetahui lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan di dalamnya?". Beliau menjawab, "Katakanlah: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau Mencintai pengampunan maka ampunilah aku". (HR.Tirmidzi).

Malam Lailatul Qodar menurut beberapa riwayat terdapat pada 10 malam terakhir bulan ramadan, yang keberkahannya membandingi ibadah yang dilakukan selama 83 tahun 4 bulan tanpa henti, di mana do'a dikabulkan dan takdir pada tahun itu ditentukan.

Shalat ini dilaksanakan sepanjang malam ba'da shalat tarawih pada tanggal 21 sampai dengan malam terakhir bulan ramadhan sebanyak 4 raka'at 2x salam.

Niatnya adalah:

ushollii sunnatal lailatil qodri rok'ataini lillaahhi ta'aalaa.

"Aku berniat melaksanakan sholat lailatul qodar karena Allah Ta'ala".

Dan pada setiap raka'at ba'da fatihah membaca surat At-Takatsur 1x dan Al-Ikhlas 3x. Setelah selesai salam pada raka'at akhir memperbanyak wirid:

alloohumma innaka 'afuwwung kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii.

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Mulia, Engkau suka mengampuni, maka ampunilah aku".

Sumber: TQN Suryalaya

___________

[1] DZIKIR HARIAN TQN SURYALAYA

Dilaksanakan setelah selesai sholat fardlu, juga boleh dilaksanakan setelah selesai sholat sunnat atau amalan ibadah yang lain.

bismillaahir rohmaanir rohiim

"Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang".

ilaa hadlrotin nabiyyil mushthofaa muhammading shollalloohhu 'alaihhi wa sallama wa 'alaa aalihhii wa ashhaabihhii wa azwaajihhii wa dzurriyyaatihhii wa limang dakhola fii baitihhil kiroomi ajma'iina syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.

"Semoga sampai Rahmat Allah kepada Nabi yang terpilih, yakni Nabi Muhammad saw, dan kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, istri- istrinya, keturunannya, dan kepada orang-orang yang pernah masuk kedalam rumah nabi yang mulia semuanya. Segala perkara itu kepunyaan Allah dan tetaplah kepada-Nya".

astaghfirulloohhal ghofuuror rohiim (3x).

"Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadiw wa 'alaa aalihhii wa shohbihhii wa sallim (3x)

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada junjunanku Muhammad saw beserta keluarga dan sahabatnya serta keselamatan".

ilaahhii angta maqshuudii wa ridlooka mathluubii a'thinii mahabbataka wa ma'rifataka (1x).

"Wahai Tuhanku, Engkaulah yang aku tuju, dan keridloan-Mu yang aku cari, berikanlah kepadaku kecintaan kepada dan ma'rifat kepada-Mu".

Selanjutnya menarik dzikir (sebagaimana yang telah ditalqinkan):

laa ilaahha illallooh (3x).

"Tiada Tuhan selain Allah".

Kemudian berdzikir la ilaha illalloh 165x, dan ditutup dengan membaca:

sayyidunaa muhammadur rosuulullooh shollalloohhu 'alaihhi wa sallam.

"Junjunanku Muhammad utusan Allah. Rahmat Allah kepadanya dan keselamatan".

Selanjutnya berdo'a:

bismillaahhir rohmaanir rohiim

"Dengan Asma Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadiw wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, sholatang tungjiinaa bihhaa ming jamii'il ahhwaali wal afaati wa taqdlii lanaa bihhaa jamii'al haajaati wa tuthohhiruunaa bihhaa ming jami'is sayyi-aati wa tarfa'unaa bihhaa 'ingdakaa a'laddarojaati wa tuballighuunaa bihhaa aqshol ghooyaati ming jamii'il khoirooti fil hayaati wa ba'dal mamaati, innal ladziina yubaayi'uunaka innamaa yubaayi'uunalloohha yadulloohhi fauqo aydiihhim faman nakatsa fa-innamaa yangkutsu 'alaa nafsihhii wa man aufaa bimaa 'aahhada 'alaihhulloohha fasayu-tiihhi ajron 'azhiimaa.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada junjunanku Muhammad saw beserta keluarganya. Hanya rahmat-Mu yang menyelamatkan aku dari semua marabahaya, dan mengabulkan aku dengan sebab rahmat-Mu dari semua keperluan aku, dan menyucikan aku dengan sebab rahmat-Mu dari segala kesalahan, dan mengangkat aku dengan sebab rahmat-Mu di sisi-Mu kepada derajat yang tinggi, dan menyampaikan aku dengan sebab rahmat-Mu kepada puncak kebaikan dari mulai hidup dan setelah mati. Sesungguhnya orang-orang yang berbai'at kepadamu itu sesungguhnya berbai'at kepada Allah, tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa melanggar ba'iat (janji)nya, niscaya akibatnya akan menimpa dirinya sendiri, dan barangsiapa yang menepati janjinya kepada Allah, maka Allah akan memberinya pahala yang besar". Setelah do'a tersebut di atas, selanjutnya bisa ditambah dengan do'a yang lain sekehendak kita menurut kebutuhan.

ilaa hadlrotin nabiyyil mushthofaa muhammading shollalloohhu 'alaihhi wa sallama wa 'alaa aalihhii wa ashhaabihhii wa azwaajihhii wa dzurriyyaatihhii wa limang dakhola fii baitihhil kiroomi ajma'iina syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.

"Semoga sampai Rahmat Allah kepada Nabi yang terpilih, yakni Nabi Muhammad saw, dan kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, istri- istrinya, keturunannya, dan kepada orang-orang yang pernah masuk kedalam rumah nabi yang mulia semuanya. Segala perkara itu kepunyaan Allah dan tetaplah kepada-Nya".

tsumma ilaa arwaahi ahhlis silsilatil qoodiriyyati wan naqsyabandiyyati wa jamii'i ahhlith thuruqi khushuushon ilaa hadlroti sulthooni auliyaa-i ghoutsil a'zhomi qutubil 'aalamiinas sayyidisy syaikhi 'abdil qoodiril jailaanii qoddasalloohhu sirrohhu was sayyidisy syaikhi abiil qoosim junaidil baghdaadiyyi was sayyidisy syaikhi ahmad khootib syambaasii ibnu 'abdil ghofaari was sayyidisy syaikhi tholhah kali sapu cirebon was sayyidi syaikhi 'abdul kariimi banten wa hadlroti syaikhinaal mukarromi.......... wa ushuulihhim wa furuu'ihhim wa ahhli silsilatihhim wal aakhidziina 'anhhum syai- ul lillaahhi lahhumul faatihah.

"Semoga rahmat Allah sampai kepada ruh ahli silsilah thoriqot qodiriyah naqsyabandiyah dan kepada seluruh ahli tarekat, khususnya kepada Sulthon Auliya penolong agung pakunya alam yakni syekh Abdul Qodir Al-Jailani q.s, dan kepada Syekh Abil Qosim Junaid Al-Baghdadi, dan kepada Syekh Ahmad Khotib Sambas Abdul Ghofar, dan kepada Syekh Tholhah Kalisapu Cirebon, dan kepada Syekh Abdul Karim Banten, dan kepada guru kita yang mulia........ dan kepada para leluhurnya, cabang- cabangnya, ahli silsilahnya, dan kepada yang mengambil berkah kepada semuanya. Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".

tsuma ilaa arwaahi aabaa-ina wa ummahhaatinaa wa likaffatil muslimiina wal muslimaati wal mu'miniina wal mau'minaatil ahyaa-i minhhum wal amwaati syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.

"Semoga Allah menyampaikan rahmat kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami dan kepada semua muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Segala perkara kepunyaan Allah dan tetaplah kepada-Nya. Alfatihah".

astaghfirulloohha robbii ming kulli dzambiw wa atuubu ilaihhi (3x).

"Aku memohon ampunan kepada Allah Tuhanku dari segala dosa, dan aku bertaubat kepada-Nya".

alloohhumma sholli 'alaa muhammadiw wa 'alaa aali muhammading kamaa sholaita 'alaa ibroohhiima wa 'alaa aali ibroohhiima wa baarik 'alaa muhammadiw wa 'alaa aali muhammading kamaa barokta 'alaa ibroohiima wa 'alaa aali ibroohhiima fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

"Ya Allah, semoga Engkau melimpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarganya, seperti halnya Engkau melimpahkan rahmat kepada Nabi Ibrohim beserta keluarganya, dan semoga Engkau melimpahkan berkah kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarganya, seperti halnya Engkau melimpahkan barokah kepada Nabi Ibrohim dan keluarganya. Di seluruh alam Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung".

ilaahhii angta maqshuudii wa ridlooka mathluubii a'thinii mahabbataka wa ma'rifataka (1x).

"Wahai Tuhanku, Engkaulah yang aku tuju, dan keridloan-Mu yang aku cari, berikanlah kepadaku kecintaan kepada dan ma'rifat kepada-Mu".

Selanjutnya Tawajjuh, dengan cara kepala ditundukkan kebawah arah susu kiri dengan mata terpejam, bibir dirapatkan, gigi ditekan, lidah dilipatkan keatas langit-langit mulut, nafas ditahan, tidak bergerak sedikitpun, dan hati berdzikir khofi sekuatnya menahan nafas.

kembali ke sebelumnya

[2] SHOLAT LIDAF'IL BALA (TOLAK BALA)

Sholat Lidaf'il Bala sebenarnya boleh dilakukan kapan saja dan di mana saja, asalkan tidak pada waktu Karohah, terutama bisa dilakukan pada saat hati merasa takut akan sesuatu yang menimpa diri kita, dilakukan sebanyak 2 roka'at, dengan niat:

usholli sunnatal lidaf'il balaa-i rok'ataini lillaahhi ta'aalaa.

"Aku niat sholat sunnat lidaf'il bala dua roka'at karena Allah Ta'ala".

Bacaannya ba'da fatihah tiap roka'at boleh membaca ayat kursi 1x, al-ikhlas 1x, al-falaq 1x, dan an-nas 1x.

Setelah salam boleh membaca do'a:

alhamdulillaahhil ladzii 'aafaanii mimmaabtalaaka bihhi wa fadldlolanii 'alaa katsiirim mimman khuliqo tafdliilaa, robbi najjinnii minal qoumizh zhoolimiin.

"Segala puji itu bagi Allah yang menyelamatkan aku dari yang diberikan-Nya dengan sesuatu, dan ia mengutamakan aku dari sekian banyak makhluk. Ya Allah, selamatkanlah aku dari orang-orang yang aniaya".

***
kembali ke sebelumnya
ke atas

kembali ke postingan
Comments:
[2018-05-14 23:30] momohd rafizi :

Assalamualaikum tuan.Saya mohon izin untuk copy berkaitan dengan tatacara shalat tarawih versi suryalaya.








Copyright
2010 - 2012
www.ghoets68.jw.lt
Design By
Abdul Ghoets


ghoets68.jw.lt-Google pagerank and Worth